Oleh: John Adisubrata
SEXUAL FANTASIES
“Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, ...” (Kolose 3:5)
Selain sedari dahulu umat manusia memang pandai sekali menutupi dan menyangkal dosa-dosa rahasia mereka sendiri, bahkan berpura-pura seakan-akan mereka adalah orang-orang maha kudus yang tidak pernah terlibat dengan hal-hal yang bertentangan dengan perintah-perintah Tuhan, biasanya mereka juga selalu berusaha untuk membuktikan ‘kebalikan’-nya. Seolah-olah dengan mengecam tindak tanduk orang-orang lain yang berani mempraktekkan dosa-dosa rahasia yang mereka sembunyikan itu, mereka bisa membentuk ‘alibi’ yang kuat.
Menjelang akhir tahun 2006 sebuah skandal tak terduga telah menggoncangkan masyarakat Kristen di Amerika Serikat, di mana seorang hamba Tuhan sudah tertangkap basah melakukan ‘perbuatan’, yang diketahui oleh umum, bertahun-tahun lamanya justru ditentang dan dihakimi olehnya. Melalui khotbah-khotbah di gerejanya, yang juga ditayangkan melalui televisi, ia dikenal sebagai seorang penginjil yang dengan gencar sekali selalu menyerang dan memerangi gaya hidup kaum gay (homoseksuil) di negaranya.
Bersembunyi di balik tedeng aling-aling tersebut, ternyata akhirnya terbongkar, bahwa kendatipun ia sudah menikah dan berkeluarga, diam-diam lebih dari tiga tahun lamanya secara rutin ia sendiri sudah menjadi pelanggan seorang pelacur laki-laki!
Jadi ... untuk menutupi dan menyembunyikan dosa rahasia tersebut, ia rajin menghakimi orang-orang lain yang berani melakukannya. Sungguh tidak berbeda dengan kemunafikan para ahli Taurat dan orang-orang Farisi di zaman Perjanjian Baru!
Peristiwa yang serupa terjadi pertengahan bulan Mei 2010 yang lalu, di mana seorang politikus Australia juga telah tertangkap basah melakukan hal yang sama. Diberitakan oleh media nasional, bahwa pria setengah abad yang sudah beristri dan mempunyai keluarga itu berhasil mengelabui mata mereka lebih dari 20 tahun lamanya. Bahkan penduduk daerah yang diwakili olehnya tidak pernah menyadari kelakuannya. Seperti Herman Rockefeller, ia mempraktekkan hidup penuh kemunafikan, ... a double life! Dikenal oleh masyarakat sebagai seorang yang menggagaskan kesejahteraan hidup kekeluargaan yang harmonis, ternyata ia sendiri sudah mengkhianati hal itu bertahun-tahun lamanya. Secara diam-diam, untuk melampiaskan gairahnafsu seksuil yang dirahasiakan olehnya selama itu, ia sering mengunjungi sebuah Gay Club daerah lampu merah kota Sydney dengan harapan untuk bisa menemui seorang yang seminat, yang bersedia menjadi pasangan seksuilnya secara casual.
Ditujukan kepada semua orang, Yesus pernah berkata: “Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan.” (Yohanes 12:46) Memang kenyataannya, tidak ada yang bisa disembunyikan di hadapan Tuhan, ... lambat-laun semuanya akan dibongkar oleh-Nya. Kalau tidak sekarang, tentu pada saat penghakiman di akhir zaman! Markus mencatat: “Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu rahasia yang tidak akan tersingkap.” (Markus 4:22)
Menjelang akhir November 2009, kebenaran ayat itu digenapi di dalam kehidupan salah seorang golfer terhebat saat ini! Tiger Woods, yang dipromosikan di negaranya, dan juga di dunia, sebagai seorang suami dan ayah yang patut diteladani, berhasil mengejutkan para penggemarnya, bahkan masyarakat umum lainnya yang biasanya tidak pernah tertarik untuk mengikuti perkembangan olahraga tersebut. Di luar dugaannya sendiri rahasia yang tadinya ia sembunyikan begitu rapat bertahun-tahun lamanya dari pengetahuan istri, keluarga dan juga fannya, tiba-tiba terbongkar dan langsung menjadi bahan percakapan terhangat media dunia pada saat itu. Ternyata di balik topeng kealiman yang selalu diperagakan olehnya di depan umum, lelaki jutawan bertampang kalem inipun menyimpan sebuah dosa rahasia! Selama itu ia sudah melibatkan dirinya secara seksuil dengan paling sedikit selusin wanita-wanita cantik, dari yang bertaraf callgirls (pelacur-pelacur panggilan) sampai artis-artis yang pernah membintangi film-film porno!
Belum lama ini saya mengenal seorang pria berusia lanjut yang seumur hidupnya berhasil merahasiakan sebuah peristiwa yang terjadi di masa mudanya. Dikenal sebagai seorang kepala rumah tangga yang baik, seorang ayah yang beriman pada Kristus, sering kali ia dijadikan teladan oleh keluarga-keluarga lainnya. Beberapa hari sebelum ia meninggal dunia, melalui peristiwa tak terduga, terbongkarlah, bahwa ternyata sebelum menikah, ia sudah mempunyai seorang anak dengan wanita lain. Anak-anak kandungnya yang menjadi terpana mendengar dosa rahasianya dilucuti di depan mereka, merasa kecewa sekali. Karena ternyata, kendatipun sebelumnya ayah mereka mempunyai banyak kesempatan untuk menjelaskan hal itu kepada anak-anaknya, ia memilih untuk tetap merahasiakannya.
Sampai saat ini tidak ada seorang pun di antara mereka yang mengetahui latar belakang kejadian tersebut. Berbagai pertanyaan tak terjawabkan timbul di dalam hati mereka: Siapakah wanita itu? Mengapa setelah mengetahui kehamilannya mereka tidak menikah saja? Apakah yang menyebabkan ia berpisah dengan wanita itu, lalu menikah dengan ibu kandung mereka? Ternyata detil-detil penting yang ketika itu bisa ia bagikan kepada anak-anaknya untuk menolong mereka memahami seluk-beluk terjadinya peristiwa tersebut, dibawa pergi olehnya masuk ke liang kubur untuk selama-lamanya.
Salah seorang anaknya yang ingin sekali memperbaiki kekeliruannya dahulu, berusaha menghubungi kakaknya. Dengan menawarkan jalinan persahabatan, ia ingin memulai suatu era hidup kekeluargaan yang baru bersamanya. Tetapi sayang sekali, upayanya ternyata gagal, karena setelah merasa seumur hidupnya ditolak dan diabaikan oleh ayah mereka, penuh kepahitan kakaknya menolak untuk menanggapi uluran tangannya.
Ternyata perkataan Yesus yang dicatat di Markus 4:22 tersebut tidak hanya berlaku untuk melucuti tindakan-tindakan dosa yang sedang dilakukan secara sembunyi-sembunyi, tetapi juga untuk membongkar peristiwa-peristiwa memalukan yang pernah terjadi di masa lampau seseorang. Di samping itu ada juga dosa-dosa rahasia yang mempunyai konsekuensi seperti yang ditulis oleh rasul Paulus di dalam suratnya kepada jemaat di Roma: “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” (Roma 6:23)
Salah satu peristiwa cukup unik mengenai terbongkarnya sebuah dosa rahasia yang berakhir dengan maut, adalah kisah seorang bekas serial killer dari Amerika Serikat bernama Ted Bundy. Mengaku sebagai seorang yang dibesarkan di dalam keluarga Kristen yang ‘normal’, ia berhasil menyembunyikan perbuatan-perbuatan jahatnya dengan licin sekali. Semua itu diawali oleh sebuah majalah porno yang ia temukan di dalam tong sampah tetangga ketika ia masih berumur 12 tahun. Semenjak saat itu ia diracuni (dirasuki!) oleh roh Iblis yang menyebabkan ketagihannya akan segala sesuatu yang berkaitan dengan pornografy dan sexual fantasies yang sudah tidak sesuai lagi dengan tujuan hubungan seks yang sebenarnya. Ia mengakui, bahwa dengan berlalunya waktu, dosa-dosa rahasianya pun berkembang terus, meningkat ... dari lamunan-lamunan yang awalnya hanya menodai benak pikirannya saja, menjadi tindakan-tindakan keji yang membawa maut pada setiap korbannya.
Karena pandainya berpura-pura, ayah, ibu, saudara-saudara dan keluarga terdekatnya, bahkan teman-teman kuliahnya, tidak pernah menduga, bahwa selama lebih dari 10 tahun terakhir itu ia sudah membantai 28 wanita dengan kejam sekali! Tetapi pada tanggal 24 Januari 1989, tepat jam 7:16 pagi, pembunuh yang menjadi lebih termasyhur lagi gara-gara pertobatan dan kelahiran-barunya, menuai konsekuensi dari dosa-dosa rahasianya, yaitu ... maut! Pagi itu ia dihukum mati di atas kursi listrik penjara. (Baca: ‘D.O.A.: Nyaris Tiada Maaf’, bagian 1-4)
“Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan.” (Lukas 8:17)
(Bersambung)
DOSA-DOSA RAHASIA (3)
TRAIN OF THOUGHTS