Oleh: John Adisubrata
TRAIN OF THOUGHTS
“Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.” (Matius 5:30)
Sekali lagi, ... selain ada banyak sekali macam dosa yang dirahasiakan oleh setiap orang, baik orang-orang kristiani maupun tidak, sebenarnya hanya ada dua kategori saja yang merangkum semuanya, yaitu: Perbuatan dosa yang pernah terjadi di masa lampau, dan perbuatan dosa yang dengan penuh kesadaran masih dilakukan sekarang. Keduanya bisa terjadi dengan sengaja maupun tidak.
Sengaja dalam arti: “Dari awalnya menyadari kenyataan dosa itu serta akibat-akibatnya, tetapi tetap melakukannya tanpa merasa gentar.”
Tidak sengaja dalam arti: “Dari awalnya menyadari kenyataan dosa itu serta akibat-akibatnya, tetapi walaupun sebenarnya tidak berhasrat, gara-gara emosi yang ‘membara’, menjadi lupa daratan dan akhirnya melakukannya dengan konsekuensi yang tidak jarang ditanggung seumur hidup, baik oleh diri sendiri maupun orang-orang lain.”
Seperti contoh-contoh yang sudah diuraikan sebelumnya, kendatipun tidak 100%, hampir semuanya adalah dosa-dosa seksuil, atau paling sedikit mempunyai kaitan erat dengan tema itu. Awalnya selalu terjadi di ‘alam fantasi seksuil’ seseorang, ... di setiap generasi, terutama yang masih muda belia, alam di mana khayalan-khayalan yang menyesatkan, lamunan-lamunan yang menyimpang, hasrat dan idaman hati setiap orang sudah tidak sesuai lagi dengan kenyataan hidup yang sebenarnya. Karena di sanalah Iblis berusaha untuk mempengaruhi umat manusia dengan menyelewengkan tujuan makna seks karunia Tuhan yang sebenarnya! Memakai ‘kaki-tangan’-nya di dunia, melalui seluruh media yang sedang populer setiap masa, ia menyebarkannya dengan gencar untuk meracuni benak pikiran korban-korbannya, dari yang berbentuk softcore sampai hardcore pornography. Semua itu telah diterima oleh masyarakat sebagai suatu hal yang cukup ‘normal’ di akhir zaman ini. Iblis tahu, jika kita bisa dipengaruhi olehnya di bidang itu, kita sudah menjadi miliknya!
Melalui suratnya, rasul Paulus memperingati jemaat di Efesus: “…, karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.” (Efesus 6:12)
Selain alam roh, arena yang dimaksudkan oleh rasul Paulus di mana aktivitas-aktivitas semacam itu bisa terjadi, adalah alam pikiran kita sendiri. Di sanalah dosa-dosa rahasia manusia dimulai. Pada saat itu menjadi kenyataan, di luar kesadaran sendiri, kita sudah memindahkannya ke dalam hati kita, suatu arena lain di mana dosa-dosa seperti itu disimpan dan disembunyikan.
Kata dosa menurut definisi kamus alkitab mempunyai arti seperti ini: “Tindakan manusia secara perorangan ataupun secara bersama-sama yang menyimpang dari kehendak dan hukum Allah”. Di sini kata ‘menyimpang’ adalah sinonim kata ‘memberontak’, karena bagi Tuhan setiap sikap yang menentang Dia atau hukum-Nya adalah tindakan yang pasti memisahkan diri kita dari hadirat-Nya yang maha kudus.
Menolak atau meremehkan Tuhan, memperkosa atau membunuh seseorang, menggertak, menyalah-gunakan kekuasaan atau menganiaya jiwa (bullying) orang-orang yang lebih lemah, berzinah, mencuri, bergosip ria dan juga berbohong adalah tindakan-tindakan dosa. Dosa adalah dosa, karena memang tidak ada yang bisa dikategorikan sebagai dosa hitam atau dosa putih, dosa besar atau dosa kecil. Segala sesuatu yang menentang hukum Allah adalah dosa, apapun tujuan dan motifnya. Secara default, para ‘pemberontak’ itu sudah berada di pihak Iblis.
Setiap orang, beriman atau tidak, akan dihantui oleh kenyataan, bahwa dosa-dosa rahasia mereka akan selalu melekat di dalam ingatan. Apakah itu aborsi, masturbasi, kecanduan pornografi, homoseksualitas, paedophilia, atau perzinahan, pelacuran, pembunuhan, dan lain sebagainya. Sekalipun kita berusaha keras untuk melupakannya, Iblis tidak akan tinggal diam, karena ia mau memastikan, bahwa semua itu selalu segar di dalam ingatan kita. Apabila kita sudah terlanjur ‘jatuh’, ia juga akan memastikan, bahwa kita tetap terbelenggu oleh dosa-dosa tersebut.
Iblis dijuluki di dalam alkitab sebagai ‘pendakwa’ umat Tuhan. (Wahyu 12:10) Mengenal dosa-dosa rahasia setiap orang, dia-lah penanam ide-ide jahat tersebut di dalam pikiran kita. (Matius 13:25,39a) Tetapi kemudian dengan licik sekali, ia memutar-balik dengan menuduh, bahwa kitalah yang memulai pikiran-pikiran itu, ... kitalah yang menginginkannya. Apalagi ... jika kita sudah terlanjur melakukannya! Iblislah yang menjadi penyebab umat manusia selalu merasa bersalah, malu dan tidak berharga. Ia-lah yang menjadi penyebab kita tak henti-hentinya merasa menyesal.
Sebagai umat yang percaya, kita mempunyai dua pilihan: Menyerah dan menerima godaan-godaan Iblis tersebut begitu saja, terus membayangkan dan ‘menikmati’-nya, atau ... dengan menggunakan kuasa firman Tuhan, kita menghardiknya pergi! Karena jika kita tidak segera bertindak, akhirnya ia akan menguasai dan mendominasi hidup kita.
Itulah yang dimaksud oleh Tuhan Yesus ketika Ia memperingati para pengikut-Nya: “Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.” (Matius 5:28)
Jadi jika sebelumnya, di zaman Perjanjian Lama, yang dikategorikan sebagai tindakan-tindakan dosa adalah actions (yang dilakukan), semenjak zaman Tuhan Yesus, ... hanya memikirkan saja (thoughts), kita sudah melakukannya! Iblis-lah yang menanam benih-benih jahat itu. Selama tetap dalam bentuk sebutir bibit (memandang), itu belum dosa. Tetapi pada saat benih tersebut mulai bersemi (menginginkan/membayangkan), sekalipun perzinahan belum terjadi (melakukan), hal itu sudah dikategorikan oleh-Nya sebagai dosa, karena sebenarnya kita sudah menikmatinya!
Jelas sekali, masturbasi adalah suatu tindakan dosa rahasia yang sekaligus merangkum ketiga-tiganya: memandang, menginginkan/membayangkan dan melakukannya!
Sekalipun tema ini tidak pernah dibahas secara langsung di dalam alkitab, tetapi sesuai hukuman mati yang tertimpa pada Onan, anak Yehuda (Kejadian 38), oleh karena perbuatannya yang menyebabkan namanya sampai sekarang dipergunakan di seluruh dunia untuk melukiskan asal-usul masturbasi (onani), pernyataan Yesus tersebut cukup untuk meneguhkan, bahwa hal yang biasanya dirahasiakan dan dilakukan secara sembunyi-sembunyi itu adalah tindakan dosa!
“Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; ...” (Efesus 6:11)
(Bersambung)
DOSA-DOSA RAHASIA (4)
CONFIDE IN HIM!
No comments:
Post a Comment