Monday, February 16, 2009

Sekilas dari Keabadian (32)


Kesaksian Ian McCormack

Oleh: John Adisubrata

TERANG SINAR PANDANGAN MATA YANG BARU

“dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar khalik-Nya.” (Kolose 3:10)

Menjelang sore, pada saat saya terjaga dari tidur, saya melihat Simon dan sahabat-sahabat Creole lainnya sedang berdiri berdesak-desakan di luar jendela kamar saya. Di antara mereka saya mengenali wajah-wajah Paul dan Spencer, dua orang travellers lainnya yang berasal dari Australia dan New Zealand. Sudah lama mereka menjadi tetangga-tetangga saya di Tamarin Bay.

Ketika kelompok anak-anak muda itu mengamat-amati saya sedang tidur dari luar, Simon dan teman-temannya merasa yakin sekali, bahwa semenjak kemarin malam saya sudah mati. Mereka tahu, sebab oleh sengatan seekor ubur-ubur laut saja, korbannya pasti binasa, … apalagi saya! Bukankah saya sudah disengat oleh lima ekor?

Oleh karena itu pada saat mereka melihat kelopak-kelopak mata saya mulai bergerak-gerak dan tiba-tiba terbuka lebar, mereka menjadi panik sekali! Terbirit-birit mereka lari meninggalkan jendela rumah sakit tersebut sambil berteriak-teriak ketakutan. Tentu mereka menduga, bahwa saya sudah menjelma menjadi hantu!

Saya bisa memahami perasaan mereka, sebab saya mengenal tradisi-tradisi hidup mereka sehari-hari. Pada waktu itu penduduk lokal Creole adalah penyembah-penyembah berhala yang masih percaya akan segala sesuatu yang berkenaan dengan ketahayulan! 

Paul dan Spencer, yang tidak menyadari keseriusan peristiwa yang terjadi pada diri saya semalam, melompat masuk melewati jendela kamar rumah sakit, menghampiri saya dan menganjurkan agar saya segera mengikuti mereka pulang kembali ke bungalo kami di Tamarin Bay.

Saya berusaha menjelaskan kepada mereka, bahwa semalam saya sudah meninggal dunia. Sesuai dengan laporan para dokter rumah sakit tersebut, saya dinyatakan ‘clinically death’ kurang lebih 15 menit lamanya. 

Tetapi sebagai kaum muda yang masih gemar bercanda, mereka kelihatannya tidak tertarik sama sekali dengan kisah yang saya ceriterakan tersebut. Seolah-olah belum apa-apa mereka sudah menolak untuk mempercayainya.

Termenung saya menggumam sendiri di dalam hati: “Apalagi jika mereka mendengar tentang kejadian-kejadian ajaib yang kualami pada saat kematianku itu! Tentang kenyataan neraka, terowongan cahaya panjang yang amat terang, planet baru yang menakjubkan, dan terutama, … tentang pertemuanku dengan Tuhan, Pencipta segenap alam semesta!”

Paul dan Spencer tetap memaksa untuk membawa saya pulang ke rumah. Oleh karena melihat botol-botol infusi yang tadinya bergantungan di samping tempat tidur saya sudah disingkirkan semua, saya menjadi yakin, bahwa kesehatan tubuh saya sudah pulih kembali secara total.

Bertentangan dengan keinginan saya sendiri, akhirnya mereka berdua berhasil menyelundupkan saya keluar dari dalam rumah sakit tersebut. Menggunakan taksi, mereka membawa saya pulang kembali ke bungalo-bungalo kami di Tamarin Bay.

Malam itu untuk pertama kalinya saya menyadari adanya serangan-serangan gencar kuasa-kuasa kegelapan yang terus-menerus berusaha untuk meruntuhkan kekokohan iman saya. Sepanjang malam saya harus bersandar penuh pada kuasa dan kasih karunia Tuhan saja. Tak henti-hentinya saya berdoa untuk memohon pertolongan dan perlindungan-Nya, sampai pada akhirnya saya berhasil menghalau roh-roh jahat tersebut pergi dari hadapan saya!

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali, saya pergi mengunjungi sahabat-sahabat saya di tepi pantai. Ketika para nelayan Creole itu melihat kedatangan saya dari jauh, mereka menjadi panik dan ketakutan sekali. Sambil berteriak-teriak keras mereka memunguti batu-batu untuk melempari diri saya. Selain itu mereka juga menggunakan potongan-potongan ranting pohon yang besar untuk menghalau saya pergi dari sana!

Pada saat itu untuk pertama kalinya saya menyadari kemampuan saya untuk bisa melihat semuanya melalui terang sinar pandangan mata yang berbeda!

Tiba-tiba saja, seolah-olah saya bisa ‘membaca’ pikiran-pikiran mereka! Dan yang lebih menakjubkan lagi, saya mampu melihat ke alam roh yang menguasai atmosfir daerah pantai Tamarin Bay. Di sana saya menyaksikan kuasa-kuasa kegelapan sudah berhasil mengelabui, membelenggu, menguasai dan mempengaruhi kehidupan mereka.

Penuh ketakjuban saya bertanya kepada Tuhan: “Apakah yang terjadi pada diriku? Mengapa sekarang aku bisa melihat hal-hal seperti ini? Tuhan, aku tidak ingin terlibat di dalamnya.”

Sekali lagi Ia menjawab: “Ian, sekarang engkau mempunyai kemampuan untuk melihat mereka dengan terang sinar pandangan mata yang baru.”

(Nantikan dan ikutilah perkembangan kesaksian bersambung ini

SEKILAS DARI KEABADIAN (33)
Kesaksian Ian McCormack 

PULANG KE KAMPUNG HALAMAN

No comments: