Friday, April 24, 2009

Semuanya adalah Kasih Karunia (1)


Kesaksian John Adisubrata

“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.” (Efesus 2:8-9)

PENDAHULUAN: DEDIKASI

“Apabila kamu mempersembahkan korban keselamatan kepada TUHAN, kamu harus mempersembahkannya sedemikian, hingga TUHAN berkenan akan kamu.” (Imamat 19:5)

Kesaksian ini saya dedikasikan seluruhnya kepada Tuhan, Pencipta segenap alam semesta, yang oleh karena besar kasih-Nya, telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dunia untuk menebus dosa-dosa manusia, agar setiap umat yang percaya kepada Dia jangan binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yohanes 3:16)

Tuhan, yang berkuasa mutlak untuk menggunakan bakat, bidang atau minat setiap orang, serta mengubahnya menjadi umpan-umpan yang ampuh untuk memanggil mereka yang dari semula sudah ditentukan untuk menjadi pengikut-pengikut-Nya. Nabi Yeremia mencatat firman-Nya: “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau. Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.” (Yeremia 1:5)

Karena tidak ada kuasa apa pun di dunia ini, atau di ‘alam-alam’ lainnya, yang bisa menghalang-halangi terlaksananya rancangan-rancangan yang sudah ditentukan oleh-Nya untuk mereka, seperti yang digambarkan oleh rasul Paulus di dalam suratnya kepada jemaat di Roma: “…atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” (Roma 8:39)

Rasul Yohanes menulis: “Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.” (Yohanes 6:44) Begitu juga: “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu.” (Yohanes 15:16) Ayat-ayat yang membuktikan, bahwa setiap peristiwa yang terjadi berhubungan dengan pertobatan hidup seseorang, selalu diprakarsai oleh-Nya. Itulah yang dimaksud dengan kasih karunia yang luar biasa! Mereka mendapatkannya, pada saat mereka sebenarnya tidak berhak untuk menerimanya!

Rasul Paulus menjelaskan hal itu seperti ini: “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.” (Roma 5:8)

Kisah pertobatan saya ini berkisar seluruhnya pada sebagian ayat-ayat yang ia tulis di dalam suratnya kepada jemaat di Efesus dengan judul: Semuanya adalah kasih karunia. (Efesus 2:1-10) Seorang rasul, yang pada suatu siang hari bolong sudah dijamah dan diubah sikap hidupnya oleh Tuhan Yesus Kristus dalam perjalanannya ke kota Damsyik, di hadapan orang-orang yang mengenalnya dengan akrab.

Ayat-ayat tersebut menjadi dasar kesaksian ini untuk menekankan, bahwa sebenarnya tidak ada yang perlu dibanggakan oleh setiap orang yang menerima kesempatan yang luar biasa ini, selain bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan! Sebab itu bukan diberikan kepada mereka oleh karena mereka berhak menerimanya, tetapi hanya oleh karena kasih karunia-Nya saja!

Kisah sejati yang akan saya ceriterakan secara detil ini, … seperti apa adanya, saya tulis untuk mengekspresikan rasa syukur tersebut kepada Tuhan. Saya ingin mengutarakan secara terbuka, … kepada umum, rasa cinta yang amat dalam kepada Allah Bapa di sorga, yang sudah bersedia memberikan kesempatan yang kedua kepada saya untuk bertobat dan memperbaiki sikap hidup yang selama itu amat tidak berkenan di hati-Nya.

Sampai sekarang saya masih tetap merasa berhutang budi sekali kepada-Nya. Saya merasa sangat dikasihi. Suatu ‘kehormatan’ yang saya ketahui, mengingat masa lalu saya, sebenarnya tidak layak untuk dianugerahkan kepada saya.

Oleh karena itu, saya berhasrat untuk mempersembahkan seluruh kesaksian ini hanya kepada Dia saja, yang telah membuka mata hati nurani saya, membuatnya menjadi lebih peka terhadap suara-Nya. Seorang Sahabat yang bersedia mengajar dengan sabar dan setia, agar saya bisa membedakan mana yang baik dan mana yang jahat, antara yang benar dan yang sesat. Penasehat yang dilukiskan di dalam Alkitab dengan tepat sekali, sebagai Tuhan dan Firman yang hidup sampai selama-lamanya. Haleluya!

Biarlah melalui kesaksian ini, yang membuktikan kebenaran, kebesaran dan keajaiban kasih karunia Tuhan, hanya Ia saja yang menerima segala pujian, hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Janji-janji-Nya kepada umat yang dikasihi, yang semuanya tertulis di dalam firman Tuhan, dan yang tidak pernah berubah, sudah dinyatakan oleh-Nya sendiri dengan penuh keajaiban kepada saya pada tanggal 30 Maret 1997.

Harapan saya, kesaksian ini bisa memberkati setiap orang yang bersedia membacanya, baik yang sudah mempunyai ‘personal relationship’ dengan Allah Bapa di sorga, maupun yang masih belum pernah mendengar atau mengenal Tuhan Yesus Kristus, dan Injil keselamatan-Nya.

“Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.” (Roma 12:1)

(Bersambung)

SEMUANYA ADALAH KASIH KARUNIA (2)
Kesaksian John Adisubrata

DOMBA YANG SESAT

No comments: