Friday, May 15, 2009

Semuanya adalah Kasih Karunia (5)


Kesaksian John Adisubrata

KEAJAIBAN KEDUA: GARA-GARA KUE SUS

Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman Tuhan semesta alam.” (Zakharia 4:6b)

Pagi hari itu keajaiban yang luar biasa mulai terjadi di dalam dapur kami. Apakah yang menyebabkannya, sukar sekali untuk bisa dipahami pada saat itu.

Pengovenan kulit kue-kue sus yang sudah diperhitungkan dengan teliti sekali, yang semuanya harus selesai sebelum jam 10 pagi, ternyata jadwalnya menjadi tidak keruan. Entah mengapa, ... waktu yang diperlukan untuk pengovenannya tiba-tiba menjadi jauh lebih lama dari biasanya. Hampir tiga kali lipat!

Ternyata loyang-loyang dengan kulit kue-kue sus yang terakhir, yang masih harus masuk ke oven, baru bisa dilaksanakan jam 11.15 pagi. Berarti, ... 100 biji kue-kue sus tersebut baru selesai semua dan siap untuk dikirim kira-kira jam 12.15 siang. Penuh keheranan istri saya mengeluh sendiri: “Kok aneh sekali, ‘ngovennya bisa jadi begitu lama, padahal biasanya selalu selesai tepat sesuai jangka waktu yang sudah kuperhitungkan.”

Perlu diketahui, bahwa untuk membuat kulit kue-kue sus dengan hasil yang sempurna, tidaklah mudah. Apabila tidak dilakukan sesuai dengan peraturan yang sudah ditentukan, baik temperatur maupun jangka waktu pengovenannya, maka adonannya tidak akan bisa mengembang seperti seharusnya. Jika ternyata gagal dan menjadi bantat, maka semuanya akan terbuang dengan percuma! Oleh karena itu perbandingan suhu temperatur dan jangka waktu pengovenannya memegang peranan amat penting bagi pelaksanaannya!

Istri saya mulai merasa bingung, mengingat waktu yang sudah mendesak sekali. Ketika itu ia masih belum memberitahukan persoalannya kepada saya, karena saya berada di ruang sebelah, sibuk mengerjakan tugas rumah tangga yang lain. Lagi pula saya tidak pernah merasa tertarik untuk melihat cara-cara pembuatan kue yang merupakan passion terbesar di dalam hidupnya.

Secara mengherankan sekali, jangka waktu yang harus ditempuh untuk mengoven kulit kue-kue sus tersebut ternyata berubah menjadi berlipat-lipat ganda, seakan-akan mereka tidak mau merekah sesuai dengan waktu yang sudah diperhitungkan! Anehnya, kendatipun pengovenannya jauh lebih lama, kulit-kulit tersebut tetap merekah dengan sempurna! Padahal perbandingan suhu temperatur dan jangka waktunya tidak sesuai lagi dengan peraturan yang sebenarnya! Suatu hal yang biasanya tidak mungkin terjadi!

Pada waktu itu kami masih belum menyadari, bahwa ada ‘sesuatu’ yang sedang terjadi di dalam dapur kami. Suatu kejadian supranatural yang tak terduga, yang ketika itu makna dan tujuannya bagi kami berdua sama sekali tidak mempunyai arti apa-apa.

Seperti yang sudah saya tulis beberapa kali sebelumnya, … hanya sesudah peristiwa yang berhubungan dengan pertobatan saya ini terjadi dan berlalu, barulah kami bisa memahami sebab-sebabnya.

Setelah akhirnya memperbincangkan dengan saya, yang pada waktu itu masih tetap belum mengerti masalah apa yang sedang dihadapi olehnya tersebut, istri saya segera menghubungi temannya untuk memohon kesediaan mereka menunggu titipan kue-kue sus yang baru dua jam kemudian siap untuk dijemput. Tetapi ibu itu berkata, bahwa mereka harus berangkat paling terlambat jam 11.30 siang, sebab anak gadisnya yang ikut pentas drama, harus latihan di tempat dengan grupnya terlebih dahulu, sebelum acara ibadah gereja dimulai.

Istri saya bisa segera mendengar melalui nada suara temannya, bahwa ia merasa kecewa sekali ketika mengetahui, bahwa oleh karena pendirian saya yang sudah tidak bisa diubah lagi, kami masih tetap menolak untuk hadir di gerejanya siang hari itu. Karena memang sudah berminggu-minggu lamanya ia berusaha untuk mempengaruhi istri saya, agar kami sekeluarga mau datang dan mengikuti acara ibadah perayaan mereka.

Kami tidak menyadari sama sekali, bahwa sepanjang pagi itu ia terus berdoa untuk kami bertiga!

“Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana.” (Amsal 19:21)

(Bersambung)

SEMUANYA ADALAH KASIH KARUNIA (6)
Kesaksian John Adisubrata

KEAJAIBAN KETIGA: KUASA DOA

No comments: