Wednesday, May 20, 2009

Semuanya adalah Kasih Karunia (6)


Kesaksian John Adisubrata

KEAJAIBAN KETIGA: KUASA DOA

“Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya TUHAN, pada waktu Engkau berkenan, ya Allah; demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku dengan pertolongan-Mu yang setia!” (Mazmur 69:14)

Oleh karena jalan terakhir untuk bisa menepati janji yang sudah diberikan oleh istri saya kepada para ibu dari persekutuannya tampak tertutup juga, ia mengusulkan, agar kami sekeluarga saja yang pergi ke gereja untuk mengantarkan kue-kue sus tersebut. Alasannya, jika ia sudah bersedia menerima tugas itu, maka ia harus mau bertanggung-jawab dan menyelesaikan semuanya sebaik mungkin.

Peristiwa yang sama terulang lagi! Persis seperti ketika saya diajak pergi ke konser musik rohani malam sebelumnya, saya juga memprotes usulnya tersebut! Kembali berbagai alasan yang sudah sering didengar olehnya, saya lontarkan dengan gencar di hadapannya, memperlihatkan sikap saya yang sebenarnya terhadap gereja Indonesia itu.

Tetapi seperti biasa, tanpa mempunyai keinginan untuk memperuncing suasana, ia menjawab: “Ya sudah, kalau kamu memang tidak mau kita pergi ke sana, … ya ‘nggak apa-apa. Asalkan kamu sendiri yang mau pergi ‘nganterin kue-kue ini. Serahkan saja kepada mereka, dan sesudah itu … kamu bisa langsung pulang kembali.”

Sambil tetap menunjukkan raut muka kurang senang, akhirnya saya terpaksa harus menyetujui usul tersebut. Karena saya tahu, selain itu tidak ada jalan lain lagi bagi kami berdua untuk bisa menyelesaikan masalah pengiriman kue-kue sus yang menjengkelkan tersebut dengan baik.

Sementara istri saya masih melanjutkan pengovenan yang terakhir, saya juga meneruskan tugas melicinkan bertumpuk-tumpuk pakaian yang sudah beberapa minggu sebelumnya dicuci, tetapi belum sempat kami seterika.

Saya ingat sekali akan ‘perdebatan panas’ yang mulai timbul kembali di dalam hati nurani saya, ketika saya masih sibuk mengerjakannya. Di tengah-tengah ‘keributan’ itu, kembali saya mendengar beberapa kali teguran suara tenang yang sama, yang menganjurkan: “Kamu khan tahu sendiri, kalau istrimu ingin sekali pergi ke gereja tersebut siang hari ini? Kalau kamu toh harus ‘ngantarkan kue-kue sus itu ke sana, kenapa kamu tidak mengajak istri dan anakmu juga, sekalian ikut ‘ngerayain pestanya?”

Tentu saja seperti kejadian yang saya alami sebelumnya, saya tidak mengerti atau mengetahui, ‘SIAPAKAH’ yang sedang berkata-kata di dalam hati saya, karena pada waktu itu semuanya tampak lumrah sekali, tidak mempunyai arti apa-apa. Saya tetap menduga, bahwa suara itu berasal dari suara-suara hati nurani saya sendiri.

Setelah mempertimbangkan anjuran itu beberapa saat lamanya, saya lalu pergi menemui istri saya yang menjadi terkejut sekali mendengar keputusan saya yang tiba-tiba berubah tersebut. Langsung ia menghubungi temannya lagi, yang pada saat itu sedang bersiap-siap dengan keluarganya hendak berangkat. Istri saya mengatakan, bahwa kami sudah berubah pikiran dan akan mengantarkan kue-kue sus itu secara pribadi ke gerejanya. Bahkan kami bertiga akan tinggal di sana serta mengikuti acara ibadah perayaan mereka!

Tanpa sepengetahuan kami, sesudah istri saya menghubunginya untuk pertama kali beberapa jam sebelumnya, sepanjang pagi itu ia terus berdoa untuk kami sekeluarga, memohon kepada Tuhan, agar kami mau menghadiri pesta hari ulang tahun gerejanya.

Istri saya ingat sekali akan reaksi yang ia berikan ketika baru mendengar keputusan kami tersebut: “Ini pasti Tuhan mempunyai suatu rencana yang indah ...!” Itulah kalimat tanggapan yang diucapkan olehnya kepada istri saya melalui telepon. Saya kutipkan kata demi kata, persis seperti itu!

Setelah inti dari kisah pertobatan saya ini terjadi dan berlalu, barulah saya mengerti dan menyadari pentingnya doa di dalam kehidupan orang-orang yang beriman, akan kuasa doa orang-orang yang sudah dibenarkan oleh darah Kristus. Alkitab mengatakan, bahwa doa-doa mereka mempunyai kuasa untuk menentukan, bahkan mengubah suasana!

Tetapi, seperti yang sudah berkali-kali saya utarakan sebelumnya, … tentu saja pada waktu itu saya tidak tahu!

Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.” (Yakobus 5:16b)

(Bersambung)

SEMUANYA ADALAH KASIH KARUNIA (7)
Kesaksian John Adisubrata

KEAJAIBAN KEEMPAT: HADIRAT YANG MAHAKUASA

No comments: