Oleh: John Adisubrata
"TUHAN, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus? Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya, yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya, yang tidak berbuat jahat terhadap temannya dan yang tidak menimpakan cela kepada tetangganya;" (Mazmur 15:1-3)
APAKAH GOSIP ITU?
Gosip atau Gunjing (halusnya: 'Buah Mulut') adalah tindakan seseorang yang melanjutkan, atau menyampaikan suatu informasi, di mana ia tidak menjadi bagian dari informasi tersebut, dan ia juga bukan merupakan solusi, atau jalan keluar untuk penyelesaian persoalan di dalam informasi yang diberitakan olehnya.
DIHEMBUS OLEH KABAR ANGIN
Gosip dapat berbentuk sebagai penyampaian suatu berita kepada satu atau sekelompok orang dengan tujuan untuk mendiskreditkan nama orang (atau orang-orang) lain yang bersangkutan di dalam informasi tersebut.
Gosip, yang juga bisa disebut sebagai: 'Kabar Angin', sering mempunyai sepercik dasar kebenaran yang diketahui oleh si penerima kabar, tetapi kemudian diubah oleh si pemberi kabar dengan menambahkan suatu kisah khayalan sekisar dasar kebenaran tersebut, dengan melebih-lebihkannya sedemikian rupa, sehingga akhirnya informasi yang disampaikan olehnya menjadi suatu berita yang tidak sesuai lagi dengan keadaan yang sesungguhnya.
Tanpa persetujuan atau ijin dari orang yang dipercakapkan, gunjing bisa berbentuk seperti: penganalisaan yang negatif tentang paras (atau bentuk tubuh) seseorang, pengamatan yang kritis mengenai tingkah-lakunya, bahkan pengecaman akan perbuatan yang diduga telah dikerjakan oleh seseorang, menurut persepsi atau asumsi si penyebar fitnah itu sendiri, tanpa bukti-bukti nyata yang dapat dipertanggung-jawabkan.
Gosip bisa diawali oleh paling sedikit dua orang dengan suatu percakapan murni yang amat 'innocent' dan asal-asalan, tanpa mempunyai maksud-maksud yang jahat atau tujuan-tujuan tertentu untuk mempercakapkan seseorang dan 'affairs'-nya. Tetapi tanpa mereka sadari sendiri, itulah yang menjadi akhir tema pembicaraan mereka. Jika perbincangan tersebut ditinjau kembali dengan teliti, hati nurani mereka akan segera menegur, bahwa percakapan yang baru mereka lakukan tersebut tidak berbeda sama sekali dengan bergunjing-ria.
Tuhan amat membenci, bahkan ... menista perbuatan-perbuatan gosip, apalagi kalau hal itu sudah dihiasi secara indah dengan kata-kata tipuan seperti: 'permohonan doa bersama', bagi pemeran utama yang ada di dalam tema gosip tersebut. Tuhan berkata: "Orang yang curangmenimbulkan pertengkaran, dan seorang pemfitnah menceraikan sahabat yang karib." (Amsal 16:28)
Today's English Version/Good News Translation menterjemahkan ayat tersebut seperti ini: "Gossip is spread by WICKED people; they stir up trouble and break up friendships." Suatu terjemahan yang jelas memberikan pengertian, bahwa PARA PENYEBAR GUNJING adalah ORANG-ORANG YANG JAHAT di mata Tuhan!
Gosip selalu menjadi penyebab-penyebab kesedihan hati, keputus-asaan, bahkan perpecahan-perpecahan. Dan kejahatan seperti itu dengan mudah bisa menghancurkan persahabatan dan persekutuan kudus di dalam tubuh Kristus. Dengan tegas sekali Tuhan menganjurkan kepada kita untuk menghadapi, serta menegur secara pribadi, orang-orang yang telah mengakibatkan perpecahan-perpecahan yang terjadi di kalangan orang-orang Kristen.
Kemungkinan besar mereka akan menjadi tersinggung, marah, atau menunjukkan hasrat ingin meninggalkan kelompok persekutuan, bahkan mungkin ... gereja kita, jika kita berani menegur tindakan-tindakan mereka. Tetapi persekutuan bersama orang-orang kristiani yang kudus jauh lebih penting dari pada keinginan untuk mempertahankan seseorang yang jelas adalah pemfitnah dan pengacau kesejahteraan hidup umat percaya. Apalagi orang-orang yang telah menolak teguran saudaranya!
Titus 3:10 mengatakan, "Seorang bidat yang sudah satu dua kali kaunasehati, hendaklah engkau jauhi."
(Bersambung)
BUAH MULUT (GOSIP) - 2
MIMBAR GUNJING
No comments:
Post a Comment