Saturday, December 6, 2008

Buah Mulut (Gosip) - 3


Oleh: John Adisubrata

KEBAKTIAN KEBANGUNAN GOSIP ROHANI?

"Perbuatan daging telah nyata, yaitu: ..., perseteruan, perselisihan, iri hatiamarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, ..." (Galatia 5:19-20)

Suatu seri malam Kebaktian Kebangunan Rohani yang diadakan di kota BrisbaneAustralia pada tahun 1998, telah menampilkanseorang penginjil wanita yang datang dari Indonesia untuk memimpin dan mengisi acara KKR tersebut.

Selama tiga malam berturut-turut, ia berkhotbah panjang sekali, rata-rata tiga jam semalam (bahkan lebih), tanpa mutu-mutu alkitabiah yang dapat meningkatkan kehidupan rohani para jemaat yang hadir di situ.

Khotbahnya yang bersifat kasarsombong dan agresif sekali, berkisar terus sekitar pengalaman hidupnya dengan fokus tekanan pada kehebatan dirinya sendiri, asal-usul dan status kehidupannya dahulu, dan 'kedahsyatan' pelayanannya yang bertaraf seperti 'international celebrity' di dunia. Semuanya itu diselingi olehnya dengan beberapa ungkapan-ungkapan tentang kehidupan orang-orang lain yang dikenal masyarakat, bahkan tentang hamba-hamba Tuhan di Indonesia, di Australia, dan mereka yang sudah dikenal dunia melalui acara TV Kristen, lengkap dengan menyebutkan nama mereka masing-masing secara detil sekali.

Memang tema di dalam khotbah mengenai orang-orang lain yang disampaikan olehnya sebagai 'firman' kepada jemaat, tidak semuanya berbau negatif. Tetapi sebagian besar dari tema gosip itu merangkum pencercaan terhadap hamba-hamba Tuhan lainnya, serta mempermalukan mereka di depan para pengunjung. Sasaran utamanya adalah mereka yang dikenal oleh jemaat yang mengikuti acara KKR tersebut.

Oleh karena itu, jika kita meninjau isi penyajiannya, bukan merupakan sesuatu hal yang mengherankan, bahwa kemampuan untuk berkhotbah panjang yang sangat dibangga-banggakan olehnya (menurut dia, kadang-kadang sampai lima jam non-stop!) juga dibuktikan olehnya sendiri sepanjang malam-malam KKR di sana.

Mungkin (catatan: hanya mungkin saja!) fitnahan dan cercaan mengenai mereka yang dilontarkan olehnya kepada jemaat di malam-malam Kebaktian Kebangunan Rohani tersebut mempunyai sebercak kebenaran. Tetapi apakah seharusnya mimbar Tuhan dipergunakan sebagai bandar pelontaran racun-racun gunjing yang akan diterima, dan dianggap oleh jemaat yang belum cukup dewasa imannya, sebagai firman kebenaran yang dapat meningkatkan kehidupan rohani mereka? Amsal 18:8 mengatakan: "Perkataan pemfitnah seperti sedap-sedapan, yang masuk ke lubuk hati."

Yang pasti, saya berani menjamin, Tuhan tidak pernah mendukung 'firman' yang jelas sekali akan memecah-belahkan kesejahteraan hidup gereja-Nya.

KKR tersebut pada akhirnya bukan membangun standar kehidupan rohani jemaat gereja itu, atau para pengunjung yang khusus datang untuk mengikutinya, tetapi malah menimbulkan kekecewaankemarahan dan sakit hati di antara orang-orang yang hadir di sana. Sekelompok jemaat menyangka dan menuduh, bahwa kelompok tertentu lainnya sudah mengkhianati mereka, dengan menyampaikan fitnahan-fitnahan berbentuk gosip kepada penginjil tersebut, yang kemudian dipergunakan olehnya sebagai bahan pembicaraan, dibawa-bawa di dalam acara KKR bertamengkan firman, untuk menegur dan mempermalukan mereka.

Setelah kepergiannya dari kota Brisbane, terjadilah perpecahan yang cukup besar dan berarti di antara kelompok-kelompok orang Kristen yang sudah lahir baru. Bahkan roh pemecah yang menyebabkan huru-hara yang mirip seperti itu juga telah diwariskan dan ditinggalkan oleh penginjil wanita tersebut di kota Sydney.

Apakah sebenarnya guna acara seri malam Kebaktian Kebangunan Rohani, jika setelah tiga hari berlalu, bukan iman orang-orang kristiani yang dibangun dan dikuatkan? Siapakah di antara orang-orang yang belum dimenangkan jiwanya akan tertarik kepada kekristenan, jika mendengarkan presentasi yang kasaragresiftanpa kasihpenuh dengan kesombongan dan kekurang-ajaran, serta gosip-gosipyang jahat selama tiga malam berturut-turut?

Tidaklah mengherankan, jika jumlah para pengunjung KKR menyusut secara drastis pada malam kedua, ... apalagi malam yang ketiga!

Roh Kudus ... yang katanya, menjadi andalan dirinya sepanjang malam-malam KKR tersebut, TENTU TIDAK AKAN mengambil bagian di dalam penyajian 'khotbah-khotbah' yang telah disampaikan olehnya di sana. Sebab firman Tuhan jelas mengatakan, bahwa Allah membenci tindakan orang-orang yang gemar mengadu-dombakan umat-umat-Nya.

"Mereka adalah pemecah-belah yang dikuasai hanya oleh keinginan-keinginan dunia ini dan yang hidup tanpa Roh Kudus." (Yudas 1:19)

(Bersambung)

BUAH MULUT (GOSIP) - 4

KANIBAL-KANIBAL KRISTIANI

No comments: